Nomor Katalog | : | 5203031.65 |
Nomor Publikasi | : | 65530.2005 |
ISSN/ISBN | : | 978-623-7914-27-3 |
Frekuensi Terbit | : | Khusus/Ad Hoc/Lainnya |
Tanggal Rilis | : | 4 November 2020 |
Bahasa | : | Indonesia |
Ukuran File | : | 7.29 MB |
Abstraksi
Pendataan Statistik
Pertanian Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA)
merupakan kegiatan yang dilaksanakan atas kerjasama antara Badan Pusat
Statistik (BPS) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kegiatan
ini termasuk dalam proyek nasional untuk mendukung pencapaian salah satu
prioritas nasional, yaitu ketahanan pangan, dalam rangka perbaikan data
statistik pangan yang mulai diimplementasikan secara nasional pada tahun 2018.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan metode pengumpulan data
luas panen padi yang objektif, ilmiah, dan melibatkan peranan teknologi,
terkini, sehingga data pertanian, khususnya data produksi padi yang dikumpulkan
menjadi lebih akurat, cepat, dan tepat waktu.
Tersedianya data pertanian yang tepat waktu dan
akurat merupakan pondasi untuk dapat mewujudkan kebijakan pertanian yang tepat
sasaran. Sejak 2018, BPS bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT), didukung oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional (Kementerian ATR/BPN), Badan Informasi Geospasial (BIG), serta Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), berupaya memperbaiki metodologi
perhitungan luas panen padi melalui penerapan objective measurement dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta ketersediaan
citra satelit resolusi tinggi. Kerjasama tersebut diwujudkan dalam suatu
kegiatan yang bertajuk “Pendataan Statistik Pertanian Tanaman Pangan
Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA)” atau lebih dikenal dengan
sebutan Survei KSA. Pelaksanaan Survei KSA untuk komoditas padi mulai diimplementasikan
secara nasional pada tahun 2018. Pengamatan segmen dilakukan pada 7 (tujuh)
hari terakhir setiap bulan. Berdasarkan hasil Survei KSA, pada 2019, luas panen
padi di Provinsi Kalimantan Utara diperkirakan sebesar 10,29 ribu hektar atau
mengalami penurunan sebanyak 3,41 ribu hektar (24,89 persen) dibandingnya tahun
2018. Sementara itu, produksi padi pada 2019 diperkirakan sebesar 33,35 ribu
ton GKG. Jika dikonversikan menjadi beras, produksi beras pada 2019 mencapai sekitar
19,67 ribu ton, atau mengalami penurunan sebesar 6,90 ribu ton (25,98 persen)
dibandingkan dengan produksi beras tahun 2018. Selain menghasilkan estimasi
luas panen, Survei KSA juga memberikan gambaran terkait fase amat padi lainnya,
seperti luas fase vegetatif awal, vegetatif akhir, generatif, puso, serta luas
sawah dan ladang yang sedang tidak ditanami padi.