Press Rilis 5 Februari 2020: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2019 TUMBUH

Setelah melakukan kegiatan rilis data pada Senin (03/02), BPS Provinsi Kalimantan Utara kembali menyelenggarakan kegiatan rilis data pada Rabu (05/02). Pada kegiatan rilis ini, BPS Provinsi Kalimantan merilis data Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV 2019 Provinsi Kalimantan Utara. Hadir pada kegiatan rilis ini diantaranya Pemerintah Daerah dan juga Media Massa. Adapun rilis pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2019 disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Kalimantan Utara, Eko Marsoro, didampingi oleh Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Kalimantan Utara, H. Trino Junaidi.

Pada rilis tersebut, Kepala BPS Provinsi Kalimantan Utara menyampaikan bahwa ekonomi Kalimantan Utara tahun 2019 tumbuh 6,91 persen dibandingkan tahun 2018 secara c-to-c. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Konstruksi sebesar 12,02 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Net Ekspor Antar Daerah sebesar 21,57 persen. “Secara spasial, pertumbuhan ekonomi wilayah Pulau Kalimantan tahun 2019 tumbuh sebesar 4,99 persen dengan pertumbuhan tertinggi di Provinsi Kalimantan Utara yang tumbuh 6,91 persen,” kata Eko Marsoro dalam paparannya.

Dalam paparan rilis data tersebut, Kepala BPS Provinsi Kalimantan Utara juga menyampaikan bahwa walaupun pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Utara tumbuh secara positif, pertumbuhan ini tetap harus dianalisis dan diharapkan untuk tahun-tahun selanjutnya, pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh Provinsi Kalimantan Utara adalah pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. “Yang dimaksud pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau penduduk di wilayah tersebut. Cara menganalisisnya adalah dengan melihat indikator kemiskinan hingga indikator ketenagakerjaan seperti Tingkat Pengangguran Terbuka, Tingkat Setengah Menganggur di wilayah tersebut. Harapannya adalah dengan semakin tumbuhnya pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah, maka indikator lain seperti persentase penduduk miskin atau tingkat pengangguran terbuka semakin menurut,” Ujar Eko sebelum menutup paparan rilis tersebut. (Berita: Dede)